Rabu, 12 Juni 2013

PARAWISATA BONE

Kabupaten Bone dengan Ibukota Watampone adalah, salah satu daerah yang berada di pesisir Timur Sulawesi Selatan memiliki posisi strategis dalam perdagangan barang dan jasa di Kawasan Timur Indonesia. Secara administratif terdiri dari 27 Kecamatan, 333 Desa dan 39 Kelurahan. Letaknya 174 km ke arah Timur Kota Makassar berbatas wilayah dengan Kabupaten Wajo dan Soppeng di Utara.
Di sebelah Selatan berbatasan Kabupaten Sinjai dan Gowa, di sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone dan di sebelah Barat berbatasan Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Kota Watampone atau Bone merupakan salah satu kota paling menarik di Sulawesi Selatan. Di kota ini dan kawasan di sekitarnya terdapat sejumlah lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Wisata budaya dan sejarahnya antara lain rumah adat Bola Soba di Kelurahan Manurungue, Kecamatan Tatene Raittang. Rumah adat Bugis yang terletak di Pusat Kotif Watampone ini bekas istana Panglima Perang Kerajaan Bone Andi Saso Pagiling Putra Mahkota Raja Bone xxxx Lapawawoi Karaeng Sigeri yang dibangun akhir abad ke 19 atau tahun 1890. Keberadaan rumah panggung ini menunjukkan bahwa di masa lalu masyarakat Bone telah menguasai pengetahuan teknik arsitektur dan sipil yang cukup tinggi.
Museum Lapawawoi di pusat kota Watampone menyimpan peninggalan Kerajaan Bone dan benda-benda peninggalan Arung Palakka seperti kering, patung, pakaian kerajaan, baju-baju adat dan foto-foto keturunan Raja-raja Bone.
Bone juga sarat dengan sejarah. Pada awalnya Bone merupakan daerah taklukan Kerajaan Gowa. VOC kemudian bersekutu dengan seorang pangeran Bugis (Bone) bernama Arung Palakka yang hidup dalam pengasingan setelah jatuhnya Bone di bawah kekuasaan Gowa.
Belanda kemudian mensponsori Palakka kembali ke Bone, sekaligus menghidupkan perlawanan masyarakat Bone dan Sopeng untuk melawan kekuasaan Gowa. Setelah berperang selama setahun, Kerajaan Gowa berhasil dikalahkan.
Raja Gowa, Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bungaya yang sangat mengurangi kekuasaan Gowa, dan kemudian Bone di bawah Palakka menjadi penguasa di Sulawesi Selatan. Saat ini, di pusat Kota Bone berdiri patung Arung Palakka.
Untuk kegiatan wisata alam. Bone banyak memiliki gua-gua alam seperti Gua Mampu di Desa Labbeng, sekitar 34 km dan Watampone yang memiliki stalaktit dan stalagmit menyerupai bentuk makhluk sehingga muncul legenda Alleborenge Ri Mampu atau kutukan di Kerajaan Mampu.
Legenda tentang kerajaan yang dikutuk menjadi batu ini disampaikan secara turun-temurun di tengah masyarakat setempat dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta alam.
Ada pula Gua Cempalagi di Desa Mallari yang jaraknya 12 km dan kota itu dan dua gua lainnya yaitu Lagaroang dan gua Jepang. Selain itu sejumlah air terjun juga tersebar di berbagai kecamatan seperti air terjun Ulu Ere dan air terjun Pammusurang di Desa Bontojai, Air terjun Ladenring di Kecamatan Lamutu.
Sementara untuk kegiatan wisata bahari dapat dilakukan di pantai ancue, pantai Tete, pantai pasir putih Bone Lampe dan pantai Ujung Pattiro. Tempat lainnya yang menarik di Kabupaten Bone ini adalah mengunjungi pusat kerajinan tangan rumput Anemi atau pita di Desa Wollangi, kerajinan songkok To Bone di Desa Paccing. Kerajinan perak di Desa Pinceng Pute dan perkampungan suku Bajo yang di Desa Bajoe.
Sejumlah makam menjadi obyek wisata ziarah seperti komplek pemakaman Raja Kalokkoe (Laleng Bata) sekitar 3 km dari kota Watampone dan Makam raja-raja Watang Lamuru di Desa Labalata, kompleks makam Labalata dan Kalokkoe serta makam Lapatau Matanna Tikka di Desa Nagauleng, Kecamatan Cenrana.
Bajoe yang terletak 7 km di sebelah Timur Bone merupakan kota pelabuhan dan penyeberangan menuju ke Kolaka di Sulawesi Tenggara. Wisatawan dapat menyewa perahu jika berminat melihat desa terapung di dekat Bajoe.
Kota Malili dan Kota Soroako berada di bagian Timur Laut Provinsi Sulawesi Selatan. Kedua kota ini terletak di daerah pegunungan yang memiliki banyak danau. Danau-danau di wilayah ini saling berhubungan melalui banyak sekali sungai-sungai kecil. Kedua kota yang berdekatan ini dikenal sebagai kota pertambangan.

Sumber : Buku Informasi Pariwisata Nusantara Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar