Kabupaten
Bone dengan Ibukota Watampone adalah, salah satu daerah yang berada di
pesisir Timur Sulawesi Selatan memiliki posisi strategis dalam
perdagangan barang dan jasa di Kawasan Timur Indonesia. Secara
administratif terdiri dari 27 Kecamatan, 333 Desa dan 39 Kelurahan.
Letaknya 174 km ke arah Timur Kota Makassar berbatas wilayah dengan
Kabupaten Wajo dan Soppeng di Utara.
Di
sebelah Selatan berbatasan Kabupaten Sinjai dan Gowa, di sebelah Timur
berbatasan dengan Teluk Bone dan di sebelah Barat berbatasan Kabupaten
Maros, Pangkep, Barru, Kota Watampone atau Bone merupakan salah satu
kota paling menarik di Sulawesi Selatan. Di kota ini dan kawasan di
sekitarnya terdapat sejumlah lokasi wisata yang menarik untuk
dikunjungi.
Wisata budaya dan sejarahnya antara lain rumah adat Bola Soba
di Kelurahan Manurungue, Kecamatan Tatene Raittang. Rumah adat Bugis
yang terletak di Pusat Kotif Watampone ini bekas istana Panglima Perang
Kerajaan Bone Andi Saso Pagiling Putra Mahkota Raja Bone xxxx
Lapawawoi Karaeng Sigeri yang dibangun akhir abad ke 19 atau tahun
1890. Keberadaan rumah panggung ini menunjukkan bahwa di masa lalu
masyarakat Bone telah menguasai pengetahuan teknik arsitektur dan sipil
yang cukup tinggi.
Museum Lapawawoi
di pusat kota Watampone menyimpan peninggalan Kerajaan Bone dan
benda-benda peninggalan Arung Palakka seperti kering, patung, pakaian
kerajaan, baju-baju adat dan foto-foto keturunan Raja-raja Bone.
Bone
juga sarat dengan sejarah. Pada awalnya Bone merupakan daerah taklukan
Kerajaan Gowa. VOC kemudian bersekutu dengan seorang pangeran Bugis
(Bone) bernama Arung Palakka yang hidup dalam pengasingan setelah
jatuhnya Bone di bawah kekuasaan Gowa.
Belanda
kemudian mensponsori Palakka kembali ke Bone, sekaligus menghidupkan
perlawanan masyarakat Bone dan Sopeng untuk melawan kekuasaan Gowa.
Setelah berperang selama setahun, Kerajaan Gowa berhasil dikalahkan.
Raja
Gowa, Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian
Bungaya yang sangat mengurangi kekuasaan Gowa, dan kemudian Bone di
bawah Palakka menjadi penguasa di Sulawesi Selatan. Saat ini, di pusat
Kota Bone berdiri patung Arung Palakka.
Untuk kegiatan wisata alam. Bone banyak memiliki gua-gua alam seperti Gua Mampu
di Desa Labbeng, sekitar 34 km dan Watampone yang memiliki stalaktit
dan stalagmit menyerupai bentuk makhluk sehingga muncul legenda
Alleborenge Ri Mampu atau kutukan di Kerajaan Mampu.
Legenda
tentang kerajaan yang dikutuk menjadi batu ini disampaikan secara
turun-temurun di tengah masyarakat setempat dan menjadi daya tarik
tersendiri bagi para pecinta alam.
Ada pula Gua Cempalagi di Desa Mallari yang jaraknya 12 km dan kota itu dan dua gua lainnya yaitu Lagaroang dan gua Jepang. Selain itu sejumlah air terjun juga tersebar di berbagai kecamatan seperti air terjun Ulu Ere dan air terjun Pammusurang di Desa Bontojai, Air terjun Ladenring di Kecamatan Lamutu.
Sementara untuk kegiatan wisata bahari dapat dilakukan di pantai ancue,
pantai Tete, pantai pasir putih Bone Lampe dan pantai Ujung Pattiro.
Tempat lainnya yang menarik di Kabupaten Bone ini adalah mengunjungi
pusat kerajinan tangan rumput Anemi atau pita di Desa Wollangi,
kerajinan songkok To Bone di Desa Paccing. Kerajinan perak di Desa
Pinceng Pute dan perkampungan suku Bajo yang di Desa Bajoe.
Sejumlah
makam menjadi obyek wisata ziarah seperti komplek pemakaman Raja
Kalokkoe (Laleng Bata) sekitar 3 km dari kota Watampone dan Makam
raja-raja Watang Lamuru di Desa Labalata, kompleks makam Labalata dan
Kalokkoe serta makam Lapatau Matanna Tikka di Desa Nagauleng, Kecamatan
Cenrana.
Bajoe
yang terletak 7 km di sebelah Timur Bone merupakan kota pelabuhan dan
penyeberangan menuju ke Kolaka di Sulawesi Tenggara. Wisatawan dapat
menyewa perahu jika berminat melihat desa terapung di dekat Bajoe.
Kota
Malili dan Kota Soroako berada di bagian Timur Laut Provinsi Sulawesi
Selatan. Kedua kota ini terletak di daerah pegunungan yang memiliki
banyak danau. Danau-danau di wilayah ini saling berhubungan melalui
banyak sekali sungai-sungai kecil. Kedua kota yang berdekatan ini
dikenal sebagai kota pertambangan.
Sumber : Buku Informasi Pariwisata Nusantara Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar