Jumat, 14 Juni 2013

KEPEITING RAJUNGAN pesisir Pantai Lamurukung ( Wilayah Teluk Bone Timur )

Rajungan yang bernama latin Portunus pelagicus, merupakan jenis kepiting yang memiliki habitat alami hanya di laut. Jenis ini biasanya ditemukan dalam pasang surut dari Samudera Hindia dan Samudra Pasifik dan Timur Tengah sampai pantai di Laut Mediterania Rajungan yang sangat popular dimanfaatkan sebagai sumber pangan dengan harga yang cukup mahal. Rajungan merupakan kepiting . Rajungan juga memiliki beberapa keunggulan yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Perbedaan antara kepiting dan rajungan adalah hanya terletak pada kaki yang paling belakang; pada rajungan kaki yang terakhir itu merupakan sejenis anggota tubuh yang pipih tetapi lonjong (tidak runcing seperti kaki lainnya) yang umumnya digunakan untuk berenang, Rajungan juga lebih umum ditemukan di laut,Kalau kepiting bisa diternak, kalau rajungan itu hidup liar di laut. Cangkangnya bentol-bentol seperti macan tutul. Dagingnya juga jauh lebih manis dan lebih empuk serta gurih dari kepiting.
Rajungan lebih suka tinggal terkubur di bawah pasir atau lumpur , khususnya selama siang hari dan musim dingin, yang dapat menjelaskan toleransi yang tinggi mereka untuk NH 4 + dan NH 3 . Binatang ini keluar untuk mencari makan selama pasang tinggi untuk mencari makanannya yaitu organisme seperti bivalvia, ikan dan alga. Rajungan merupakan perenang yang sangat baik, sebagian besar karena sepasang kaki pipih yang menyerupai dayung. Namun, berbeda dengan kepiting lain Scylla serrata , Rajungan tidak dapat bertahan untuk waktu yang lama jika keluar dari air.
Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi kepiting. Kepiting terdapat di semua samudra dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar (sungai dan danau).Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4
Kepiting rajungan adalah salah satu hasil laut yang di minati banyak orang, bahkan menjadi salah satu Bahan Export utama di Sulawesi Selatan ke Luar Negeri seperti Jepang, Amerika dan Eropa.

Menjalankan bisnis kepiting rajungan cukup mudah, karena termasuk dalam bahan export maka pemasaran kepiting rajungan sangat terbuka lebar.

Cara Mengelola Kepiting Rajungan juga sangat mudah yaitu

1. Memasak
Pada prinsipnya memasak kepiting rajungan hampir sama dengan proses memasak biasa. Tanpa ada peralatan khusus layaknya memasak. Ada kompor, ada panci dan peralatan lainnya. Biasanya kepiting rajungan akan mengalami rendemen atau pengurangan bobot setelah di masak sekitar 20% . Perhitungannya adalah jika kepiting mentah seberat 100 kg akaan menyusut menjadi 80 kg saja setelah masak.

2. Mengupas Kepiting rajungan
Mengupas kepiting rajungan adalah proses setelah memasak. Di sini tentu ada hal yang di perhatikan seperti pembagian daging kepiting rajungan. Biasanya daging capit akan di kelompokkan ke dalam beberapa kelompok yaitu :
  1. Jumbo lump atau kolosal (daging putih) yang merupakan jaringan terbesar yang berhubungan dengan kaki renang.
  2. Backfin (daging putih) yang merupakan jumbo kecil dan pecahan dari daging jumbo.
  3. Special (daging putih) yang merupakan daging yang berada disekitar badan yang berupa serpihan-serpihan.
  4. Clawmeat (daging merah) yang merupakan daging dari bagian kaki sampai capit dari rajungan.
  5. Claw Finger (daging merah) yang merupakan bagian dari capit rajungan bersama dengan bagian shell yang dapat digerakkan                   
    Kepting rajungan jenis diatas dapat anda temui di daerah Lamurukung setiap harinya yang oleh  para nelayan khusus dibidangnya membawa hingga puluhan KG per satu kali turun laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar