Selasa, 02 Juli 2013

BAGANG TANCAP


JARING ANGKAT (LIFT NETS) 
Bagan Tancap

1. Definisi dan Klasifikasi
    Bagan tancap (stationary lift nets) adalah alat penangkap ikan yang dioperasikan dengan cara diturunkan ke kolom perairan dan diangkat kembali setelah banyak ikan di atasnya, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipindah-pindah dan sekali dipasang (ditanam) berarti berlaku untuk selama musim penangkapan. Beda antara bagan tancap dengan anco tetap dan jaring bandrong adalah bagan tancap memiliki rumah penjaga, gulungan (roller), tali tarik dan gelangan pengikat dengan jaring. Bagan tancap diklasifikasikan ke dalam kelompok jaring angkat (lift nets) (Subani dan Barus 1989).

2. Konstruksi Alat Penangkap Ikan
   Rumah bagan tancap berupa anjang-anjang berbentuk piramid terpancung, berukuran 10 x 10 m pada bagian bawah dan 9,5 x 9,5 m pada bagian atas. Bagian atas berupa plataran (flat form), dimana terdapat gulungan (roller) dan tempat nelayan melakukan kegiatan penangkapan (Subani dan Barus 1989).
    Mata jaring bagan tancap umumnya berukuran kecil, sekitar 0,5 cm (Hayat 1996). Menurut kelompok kami parameter utamanya adalah ukuran mata jaring.

3. Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
3.1 Kapal
Kapal yang digunakan berfungsi sebagai alat transportasi.
3.2 Nelayan
     Untuk mengoperasikan bagan tancap diperlukan 2-3 orang nelayan yang bertugas menghidupkan dan mematikan lampu serta menurunkan dan menaikkan jaring ketika operasi penangkapan dilaksanakan.
3.2 Alat Bantu
      Bagan tancap menggunakan lampu sebagai alat bantu untuk merangsang atau menarik perhatian ikan agar berkumpul di bawah cahaya lampu, kemudian dilakukan penangkapan dengan jaring yang telah tersedia. Jenis lampu yang digunakan oleh bagan tancap sebagai atraktor untuk memikat ikan yaitu lampu petromaks (kerosene pressure lamp) berkekuatan antara 200-300 lilin, tergantung keadaan perairannya dan kemungkinan adanya pengaruh cahaya bulan (Subani dan Barus 1989). Selain lampu, bagan tancap menggunakan serok untuk mengambil hasil tangkapan (Subani 1972).

4. Metode Pengoperasian Alat
   Pada bagan tancap, operasi penangkapan dilakukan pada malam hari, dimana awal operasi menggunakan perhitungan bulan. Persiapan untuk melakukan operasi adalah merapikan jaring, menyiapkan lampu yang telah diperbaiki pada waktu istirahat (terang bulan), menyiapkan minyak dan alat-alat lain serta perbekalan atau konsumsi. Para nelayan membawa peralatannya ke kapal motor pukul 16.00, nelayan berangkat dengan menggunakan kapal motor menuju lokasi bagan tancap (Hayat 1996).
Setelah nelayan tiba di lokasi, hal-hal yang dilakukan nelayan selanjutnya adalah (Hayat 1996):
Ø Memasang jaring pada palang jaring dan penurunan jaring ke dalam laut dengan menggunakan pemutar (roller);
Ø Setelah hari gelap, nelayan mulai menghidupkan lampu kemudian lampu diturunkan secara perlahan-lahan ke dekat permukaan laut dengan jarak 0,5 m dari permukaan laut bila laut tenang dan 1-1,5 m dari permukaan laut bila laut bergelombang;
Ø Setelah menunggu kurang lebih 2-3 jam, nelayan mulai melakukan pemutaran roller, hingga sedikit demi sedikit jaring naik secara perlahan;
Ø Setelah jaring naik hingga ke geladak bagan, maka pemutaran dihentikan dan lampu diangkat lalu disangkutkan pada paku;
Ø Pengambilan ikan dari dalam jaring dilakukan dengan cara menarik jaring agar ikan berkumpul pada suatu tempat tertentu hingga menyerupai kantong. Ikan diambil dengan menggunakan serok dan wadah ikannya adalah bakul;
Ø Selesai pengambilan ikan dari jaring, maka jaring diturunkan kembali ke dalam laut. Pengangkatan dan penurunan jaring dapat dilakukan beberapa kali hingga pagi hari tiba;
Ø Bila pagi menjelang, nelayan mematikan lampunya dan persiapan untuk pulang adalah menyiapkan peralatan yang akan dibawa pulang sambil menunggu jemputan kapal motor.

5. Daerah Pengoperasian
   Pada umumnya daerah pengoperasian alat tangkap bagan tancap adalah perairan pantai. Contoh daerah yang mengoperasikan bagan tancap adalah Kecamatan Polewali, Sulawesi Selatan (Subani 1970 diacu dalam Hayat 1996).

6. Hasil Tangkapan
    Hasil tangkapan bagan tancap umumnya adalah jenis ikan perairan pantai dan ikan pelagis seperti tembang (Clupea sp), teri (Stolephorus sp), japuh (Dussumiera sp), selar (Charanx sp), pepetek (Leiognathus sp), kerot-kerot (Therapon sp), cumi-cumi (Loligo sp), sotong (Sepia sp), layur (Trichiurus sp) dan kembung (Rastrelliger sp) (Subani dan Barus 1989).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar