Pukat Udanng
Pukat
udang atau biasa juga disebut pukat harimau adalah jaring yang
berbentuk kantong yang ditarik oleh satu atau dua kapal, bisa melalui
samping atau belakang (Gambar 1). Alat ini merupakan alat yang efektif
namun tidak selektif sehingga dapat merusak semua yang dilewatinya. Oleh
karena itu kecenderungan alat tangkap ini dapat menjurus ke alat
tangkap yang destruktif. Aturan-aturan yang diberlakukan pada
pengoperasian alat ini relatif sudah memadai, namun pada prakteknya
sering kali dijumpai penyimpangan-penyimpangan yang pada akhirnya dapat
merugikan semua pihak. Tujuan utama pukat udang adalah untuk menangkap
udang dan juga ikan perairan dasar (demersal fish)
Gambar 1. Pukat udang
Alat ini memiliki cirri-ciri sebagai berikut ;
- Berbentuk kerucut
- Terdiri atas dua lemnbar sayap (wing) yang dihubungkan dengan tali penarik atau warp, badan (body), by-catch excluder device (BED) dan kantong
Pukat Kantong
Pukat kantong adalah jenis jaring menangkap ikan berbentuuk kerucut yang terdiri dari kantong atau bag, badan(body), dua lembar sayap (wing) yang dipasang pada kedua sisi mulut jaring, dan tali penarik (warp). Alat ini tergolong tradisional, tidak merusak lingkungan, dan ukurannya mesh sizenya
relatif kecil. Pukat kantong terdiri atas payang, dogol, dan pukat
pantai. Pukat kantong dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Pukat kantong
Pukat Cincin (purse seine)
Pukat
cincin adalah jaringan yang terbentuk empat persegi panjang, dilengkapi
tali kerut yang bercincin yang diikatkan pada bagian bawah jaring
sehingga membentuk kerut dan seperti mangkuk (Gambar 3). Alat penangkap
ini ditunjukan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan (pelagic fish). Alat tangkap ini tergolong efektif terhadap target spesies dan kecenderungan tidak destruktif.
Gambar 3. Pukat cicin
Jaring Insang
Jaring
insang adalah jaring berbentuk empat persegi panjang, mata jaring
berukuran sama dilengkapi dengan pelampung pada bagian atas dan pemberat
pada bagian bawah jarring (Gambar 4). Dioperasikan dengan tujuan
menghadang ruaya gerombolan ikan oleh nelayan secara pasif dengan ukuran
mesh size. Alat penangkap ini terdiri dari tingting (piece) dengan ukuran mata jaring, panjang, dan lebar yang bervariasi.
Gambar 4. Jaring Insang
Dalam
operasi biasanya terdiri dari beberapa tinting jaring yang digabung
menjadi satu unit jaring yang panjang, dioperasikan dengan dihanyutkan,
dipasang secara menetap pada suatu perairan dengan cara dilingkarkan
atau menyapu dasar perairan. Contohnya jaring insang hanyut (drift gillnet), jaring insang tetap(set gillnet), jaring insang lingkar (encircling gillnet), jaring insang klitik (shrimp gillnet), dan trammel net.
Jaring Angkat
Jaring
angkat adalah suatu alat pengkapan yang cara pengoperasiannya dilakukan
dengan menurunkan dan mengangkatnya secara vertikal. Alat ini terbuat
dari nilon yang menyerupai kelambu, ukuran mata jaringnya relatif kecil
yaitu 0,5 cm. Bentuk alat ini menyerupai kotak (Gambar 5), dalam
pengoperasiannya dapat menggunakan lampu atau umpan sebagai daya tarik
ikan. Jaring ini dioperasikan dari perahu, rakit, bangunan tetap atau
dengan tangan manusia.
Gambar 5. Jaring angkat
Alat tangkap ini memiliki ukuran mesh size
yang sangat kecil dan efektif untuk menangkap jenis ikan pelagis kecil.
Kecenderungan jaring angkat bersifat destruktif dan tidak selektif.
Contoh jaring angkat adalah bagan perahu atau rakit (boat / raft lift net), bagan tancap (bamboo platform lift net), dan serok (scoop net).
Pancing
Pancing adalah salah satu alat penangkap yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu : tali (line) dan mata pancing (hook).
Jumlah mata pancing berbeda-beda, yaitu mata pancing tunggal, ganda,
bahkan sampai ribuan (Gambar 6). Prinsip alat tangkap ini merangsang
ikan dengan umpan alam atau buatan yang dikaitkan pada mata pancingnya.
Gambar 6. Pancing
Alat
ini pada dasarnya terdiri dari dua komponen utama yaitu tali dan mata
pancing. Namun, sesuai dengan jenisnya dapat dilengkapi pula komponen
lain seperti : tangkai (pole), pemberat (sinker), pelampung (float), dan kili-kili (swivel).
Cara pengoperasiannya bisa di pasang menetap pada suatu perairan,
ditarik dari belakang perahu/kapal yang sedang dalam keadaan berjalan,
dihanyutkan, maupun langsung diulur dengan tangan. Alat ini cenderung
tidak destruktif dan sangat selektif. Pancing dibedakan atas rawai tuna,
rawai hanyut, rawai tetap, pancing tonda, dan lain-lain.
Perangkap
Perangkap
adalah salah satu alat penangkap yang bersifat statis, umumnya
berbentuk kurungan, berupa jebakan dimana ikan akan mudah masuk tanpa
adanya paksaan dan sulit keluar karena dihalangi dengan berbagai cara.
Bahan yang digunakan untuk membuat perangkap : bamboo, rotan, kawat,
jaring, tanah liat, plastic, dan sebagainya. Macam – macam perangkap
dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Macam – macam bubu
Pengoperasian
alat ini dilakukan di dasar perairan, di permukaan perairan, di sungai
daerah arus kuat, dan di daerah pasang surut. Alat ini cenderung
selektif karena ikan terperangkap di dalamnya. Meskipun cenderung tidak
destruktif, namun untuk jermal (stow net) maka pengaturan mesh size jaringannya dan juga lokasi pemasangannya harus sesuai. Contoh perangkap adalah sero (guiding barrier), jermal (stow net), bubu (portable trap) dan perangkap lain.
Pengumpul Kerang dan Rumput Laut
Alat
pengumpul kerang dan rumput laut pada umumnya di desain dengan
pengoperasian yang sederhana dan pengusahaannya dilakukan dengan skala
yang kecil. Alat ini selektif dan tidak destruktif karena ditujukan
untuk menangkap target seperti kerang-kerangan. Contoh pengumpul kerang
adalah garuk (rake),
cengkeraman, dan ladung kima. Sedangkan, contoh pengumpul rumput laut
berupa alat sederhana berbentuk galah yang ujungnya bercabang. Akan
tetapi, alat ini merusak habitat lingkungan perairan kalau tidak
dilakukan sesuai prosedur. Gambar 8 di bawah ni merupakan jenis salah
satu alat yang tergolong pengumpul kerang dan rumput laut.
Gambar 8. Jenis Rake (alat penangkap pengumpul kerang/rumput laut)
Pukat Ikan Karang (muro-ami)
Pukat ikan karang (muro-ami)
adalah suatu alat penangkapan yang dibuat dari jaring, yang terdiri
dari sayap dan kantong yang dalam pengoperasiannya dilakukan
penggiringan ikan-ikan yang akan ditangkap agar masuk ke bagian kantong
yang telah dipasang terlebih dahulu. Alat ini cenderung tidak destruktif
dan tidak merusak ekosistem, karena metode pengoperasiannya yang tidak
sampai merusak karang. Penggunaan alat ini dilakukan oleh beberapa
nelayan dengan berenang, mengejutkan ikan-ikan karang sambil membawa
alat penggiring. Dinamakan pukat ikan karang karena tujuan utamanya
adalah menangkap jenis-jenis ikan karang.
Alat Penangkap Lainnya
Selain
alat-alat penangkap yang telah diuraikan, masih banyak jenis alat
tangkap penting lainnya yang terkelompok sendiri dan perlu diketahui,
antara lain : jala, tombak, senapan, panah, dan harpun tangan.
Jala
adalah alat penangkap yang berbentuk seperti kerucut dan terdiri dari
badan jaring (kantong), pemberat yang dipasang mengelilingi mulut dan
tali yang diikatkan pada bagian ujung jaring agar tidak terlepas pada
waktu dioperasikan. Tujuan utamanya untuk mengurung ikan dan udang dari
atas dngan cara menebarkan alat tersebut.
Tombak
adalah alat penangkap yang terdiri dari batang (kayu, bambu) dengan
ujungnya berkait balik (mata tombak) dan tali penarik yang diikatkan
pada mata tombak. Tali penariknya dipegang oleh nelayan kemudian setelah
tombak mengenai sasaran tali tersebut ditarik untuk mengambil hasil
tangkapan.
Senapan
adalah alat penangkap yang terdiri dari anak panah dan tangkai senapan.
Penangkapan dengan senapan umumnya dilakukan dengan cara melakukan
penyelaman pada perairan karang. Untuk penangkapan dengan panah biasa,
umumnya dilakukan dekat pantai atau perairan dangkal.
Harpun
Tangan adalah alat penangkap yang terdiri dari tombak dan tali panjang
yang diikatkan pada mata tombak. Harpun tangan ini ditujukan untuk
menangkap paus, dimana tombak langsung dilemparkan dengan tangan kearah
sasaran (paus) dari atas perahu.
Kecenderungan
alat tangkap yang relatif sederhana ini tidak destruktif dan sangat
selektif karena ditujukan untuk menangkap suatu spesies. Tetapi alat ini
dapat merusak habitat bila disalahgunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar