KBRN, Jakarta: Berdasarkan laporan Food
Agricultural Organization (FAO) tahun 2012 menunjukkan produksi ikan
dunia dari kegiatan penangkapan di laut maupun diperairan umum cenderung
stagnan dalam lima tahun terakhir, yaitu dari 90 juta ton pada tahun
2006 menjadi 90,4 juta ton pada tahun 2011. Sementara disisi lain,
produksi ikan dari kegiatan budidaya mengalami peningkatan cukup pesat
dari 47,3 juta ton menjadi 63,6 juta ton pada periode yang sama.
Dan potensi lestari sumberdaya perikanan
tangkap laut Indonesia sekitar 6,5 juta ton per tahun dengan tingkat
pemanfaatan mencapai 5,03 juta ton pada tahun 2011 atau 77,38%.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharip
Cicip Sutardjp menjelaskan pemanfaatn sumber daya perikanan laut
disejumlah Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) seperti Laut Jawa,
telah terjadi over fishing.
“Sementara di perairan lainnya seperti
Laut Cina Selatan, Arafura dan lain sebagainya, potensi ikannya belum
dimanfaatkan secara optimal,” kata Menteri Sharip, Rabu (27/3/2013).
Potensi perikanan budidaya payau atau
tambak mencapai 2,96 juta hektar dan baru dimanfaatkan seluas 682.857
hektar (23,04%) serta potensi budidaya laut yang mencapai luasan 12,55
juta hektar dengan tingkat pemanfaatan yang relatif masih rendah, yaitu
sekitar 117.649 hektar atau 0,94%.
Potensi perikanan budidaya ini akan
semakin besar, jika memasukan potensi budidaya air tawar seperti kolam
541.100 ha, budidaya di perairan umum 158.125 ha dan mina-padi seluas
1,54 juta ha. Dalam beberapa tahun terakhir, produksi perikanan budidaya
mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan produksi perikanan
tangkap. Sementara pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) perikanan
pada tahun 2012 mencapai angka 6,48%, dengan nilai nominal sebesar Rp
57,69 triliun. “Ekspor hasil perikanan telah mengarah pada produksi
bernilai tambah, dengan pertumbuhan pada periode 2011–2012 sebesar
11,62%, sedangkan nilai impor pada periode yang sama mengalami penurunan
sebesar 15,43%. Dengan demikian, neraca perdagangan perikanan pada
tahun 2012 mengalami surplus sebesar US$ 3,52 miliar,” jelasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar